Minggu, 17 Juli 2011

PENGEMBANGAN CAKRANEGARA SEBAGAI PARIWISATA


PENGEMBANGAN KOTA CAKRANEGARA SEBAGAI
PARIWISATA BELANJA (URBAN TOURISM)
DI LOMBOK  BARAT- NTB


I Ketut Suardana
Dosen Akademi Pariwisata Dharma Nusantara Sakti Yogyakarta
Jl. Babarsari TB.VI/11. Depok, Sleman-Yogyakarta. Telp. (0274) 486836
LATAR BELAKANG
Bicara Pulau Lombok maka pikiran menerawang ke hamparan pantai Senggigi yang eksotis, indah, dan menawan. Pantai berpasir putih dengan deburan ombak kecilnya ini sayang untuk dilewatkan. Tak heran bila banyak wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnu) menyinggahinya.

Lokasi Kota Cakranegara-Lombok. 
    
Wilayah Kota Cakranegara berlokasi di dalam kawasan pusat perbelanjaan. Ia berada dekat dengan kantor Bupati kabupaten Lombok barat, sebelah timur ibu kota NTB yaitu Mataram, dekat dengan Bandara Udara, sebelah barat terminal Mandalika  menuju ke Pantai Senggiggi dan kearah selatan dari Cakranegara menuju pelabuhan lembar ke padang bay Bali.


Di kawasan perbelanjaan cakra negara yaitu di jalan AA Gede Ngurah sebagian besar penataan parkir berada di tepi jalan (on street parking) dan sebagian kecil diluar badan jalan (off street parking). Seiring bertambahnya penduduk serta pertumbuhan perekonomian kota Mataram dituntut untuk mampu menyediakan fasilitas - fasilitas, diantaranya bidang transportasi, salah satunya adalah fasilitas parkir yang membutuhkan tempat parkir, jarak tempuh jalan kaki yang pendek, biaya parkir yang murah dan mudah membawa barang akan lebih diminati, sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas disekitarnya. Melihat kondisi diatas maka perlu diadakan studi untuk mengetahui kapasitas parkir yang ada di kawasan perbelanjaan cakra Negara di jalan AA Gede Ngurah kota Mataram.
Hasil evaluasi kapasitas lahan parkir di kawasan perbelanjaan cakra Negara di jalan AA Gede Ngurah kota Mataram secara keseluruhan mempunyai kapasitas dasar 153 kendaraan parkir. dengan kondisi aktual 134 kendaraan parkir, dengan durasi parkir 1 - 60 menit sebanyak 34 % kendaraan, 60 - 120 menit sebanyak 27 % kendaraan dan sebanyak 39 % kendaraan parker lebih dari120 menit.Pengaruh parkir tepi jalan terhadap kinerja arus lalu lintas di jalan AA Gede Ngurah adalah tingginya angaka derajat kejenuhan (DS) 0.83.
Dari ketiga alternatif yang ada, alternatif yang di gunakan adalah alternatif 2 karna kondisi kinerja ruas jalan menjadi lebih baik dengan kapasitas dasar lahan parkir 23 (SRP), volume arus lalu lintas (Q) 1704.4 smp/jam, dengan kapasitas (C) 3056.4 smp/jam meng hasilkan derajat kejenuhan (DS) 0.56 Dari hasil evaluasi, kapasita parkir di pusat perbelanjaan Cakra Negara 5 tahun mendatang pada jalan AA Gede Ngurah kapasitas dasar lahan parkir 23 (SRP), volume arus lalu lintas (Q) 2147.47 smp/jam, dengan kapasitas (C) 3056.4 smp/jam menghasilkan derajat kejenuhan (DS) 0.70. Pada jalan Panca Usaha kapasitas dasar lahan parkir 62 (SRP), volume arus lalu lintas (Q) 2462.59 smp/jam, dengan kapasitas (C) 3120.74 smp/jam menghasilkan derajat kejenuhan (DS) 0.79 (
Undergraduate Theses from JIPTUMMPP / 2009-04-18 10:56:20)

Kota dengan Konsep Ideal Hindu-Bali

Bali memiliki iklim laut dari timur Pasifik, sedangkan Lombok termasuk dalam zona iklim Australia. Lombok juga menarik dalam hal agama. Sebagian besar adalah Hindu Bali, walaupun lebih dari 80 persen penduduk di Indonesia adalah Muslim. Islam adalah agama yang dominan di Lombok, tetapi Hindu Bali telah memiliki pengaruh yang kuat di bagian barat pulau. Namun, dibalik itu, terdapat suatu kota kecil di Bagian Barat Lombok yaitu Cakranegara. Suatu kota yang sangat mempertimbangkan prinsip-prinsip tata ruang organisasi dan pengaruh yang berlaku pada kosmologi fisik penataan selain itu juga dibangun berdasarkan mitologi Hindu-Bali. Kota ini dibangun oleh King Gusti Wayan Teguh dari Kerajaan Karangasem sekitar tahun 1740 sampai 1775. Telah menggunakan konsep kotak dengan sistem kota grid. Oleh karena itu, pola jalan-jalan di Cakranegara menyerupai kota-kota kuno di Cina dan Jepang seperti kota Kyoto.

http://indonesia.travel/id/gambar/OPPUSAT_FILES/image/6555589104468/image/cakranegara%20peta.JPG



















Nusa Tenggara Barat, memiliki pantai yang cukup menarik untuk dikunjungi. Selain itu Lombok juga menarik dalam beberapa hal. Pertama, yang terkenal Wallace Line, yang berjalan antara Bali dan Lombok, menandai batas dari Australia dan Asia bio.

Walaupun mayoritas penduduk Cakranegara adalah muslim namun, masih dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu-Bali, yang tampak pada banyaknya bangunan bercorak Hindu yang telah terpengaruh Jawa Kuno dan Islam. Hal tersebut tidak terlepas dari sejarah di Lombok, yaitu: sekitar pertengahan abad ke-14, Majapahit telah mulai menyerbu ke Pulau Lombok. Lombok jatuh dalam pengaruh lingkungan Surapuran dan Kudaro milik kerajaan Majapahit. Namun, pada akhirnya Kerajaan Majapahit mengalami kehancuran dan jatuhnya kerajaan Majapahit yang diikuti oleh pembentukan banyak kerajaan kecil di Lombok dan yang paling terkenal adalah Kerajaan Rabuhan Lombok.




Atraksi / Objek Wisata Sekitar Cakranegara

Dalam bahasa Sansekerta, ‘Cakra’ berarti roda dan 'negara' berarti negara dan nama 'Cakranegara' berasal dari di India dan berarti roda negara. Di kota Cakranegara ini, terdapat beberapa objekwisata antara lain:

Pura Meru
             
Candi di pusat kota dikenal sebagai Pura Meru. Meru adalah gunung berapi sakral dalam kosmologi Hindu. Pura Meru telah dibangun pada 1720 di pusat kota. Pura Meru terletak berseberangan dengan Taman Mayura dan dibangun bersamaan pada tahun yang sama (1720); letak Pura ini di tengah kota Cakranegara, mudah dijangkau, banyak kendaraan umum dan dekat dengan hotel, baik hotel berbintang maupun hotel-hotel Melati.
Pura Meru terletak di tengah Kota Cakranegara dibangun pada tahun 1720 di bawah pangawasan Anak Agung Gde Karang Asem salah satu Raja Karang Asem yang dapat menguasai sebagian Wilayah Pulau Lombok yang berkuasa pada tahun 1740-1894.
Pura Meru terdiri tiga halaman yang luas membentang dari arah barat ke timur, halaman paling barat terdapat Rumah "Kulkul" atau Kentongan, halaman tengah terdapat dua buah bangunan besar yang beundak-undak (tangga); bangunan ini digunakan untuk tempat menyusun sesaji untuk Upacara dan Sembahyangan sedangkan halaman paling timur terdapat bangunan tiga buah menara menjulang tinggi yang terdiri dari susunan atap yang khas dan unik, sebelas susun atap pada menara tengah, dan sembilan susun pada menara kiri dan kanan, merupakan simbol dari Dewa Shiwa, Dewa Wisnu dan Dewa Brahma. 
Untuk menuju lokasi Pura Meru sangat mudah, karena terletak ditengah-tengah kota dan banyak kendaraan umum yang melaluinya. Selain Taxi, kendaraan umum yang dapat dipergunakan adalah angkutan kota (bemo) angkutan rakyat yang banyak beroperasi di jalan, dengan tarif relatif murah dan kendaraan tradisional cidomo, atau kereta kuda. Jarak tempuh dari Pelabuhan Lembar ± 20 km, sedangkan dari Pelabuhan Udara Selaparang ± 5 km.

Pura Mayura
http://www.lombokgilis.com/images/MAYURA.jpg Di samping istana kerajaan terdapat Pura Mayura yang dibangun pada 1744 (Arumugam 1991). Mayura berarti merak, dan merupakan nama kuno Dinasti India. Meruya adalah nama sebuah taman berlokasi di Cakranegara, dibangun oleh A.A. Made Karangasem pada tahun 1744 dengan nama Taman Kelepug yang diambil dari suara kelepug-kelepug air akibat derasnya mata air yang ada di telaga dalam taman tersebut. Pada tahun 1866 taman ini direnovasi oleh Raja Mataram A.A. Ngurah Karangasem dan diganti nama menjadi taman Mayura. Konon di taman ini banyak terdapat burung merak yang memangsa ular yang banyak terdapat di taman tersebut. Ditengah-tengah taman terdapat sebuah bangunan terapung yaitu Bale Kambang yang dipakai untuk mengadili suatu perkara pada jaman penjajahan Belanda. Dikarenakan sebagian pura tergenang oleh danau buatan maka pura ini dikenal juga sebagai Istana Air Mayura sehingga memberi kesan bahwa pura ini mengambang diatas air dibagian tengahnya yaitu disebut Bale Kembang.
 Pura Lingsar
ImagePura Lingsar terletak di sebelah Utara Narmada dan merupakan tempat pemujaan yang berdampingan antara pemeluk agama Hindu dan suku Sasak. Pura Hindu yang disucikan ini didirikan pada tahun 1714. Suku Sasak yang beragama Islam bersama umat Hindu pada awal musim penghujan akhir bulan Nopember-Desember di tempat ini melaksanakan Perang Topat. Diawali dengan upacara persembahyangan di tempat pemujaan masing-masing, kemudian mereka memasuki lapangan di luat tempat pemujaan dan dilanjutkan dengan saling lempar dengan topat di antara para peserta upacara. Masyarakat meyakini bahwa upacara ini memberi berkah dengan turunnya hujan, sementara yang lain menyebutkan, upacara ini dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur atas hujan yang dikaruniakan oleh Tuhan bagi kemakmuran hidup mereka. (http://www.lombok-giliislands.com/kota-cakranegara.htm)

ImageNARMADA :                                                                                                                        Terletak 10 Km arah timur Cakranegara merupakn tiruan dari Gunung Rinjani. Dibangun sebab Raja Anak Agung Gede Karang Asem sudah terlalu tua untuk melakukan persembahyangan. Awal abad 19, raja membuat replica tersebut serta sebuah pura suci Narmada. Persembahyangan dipimpin oleh Pendeta di Pura tersebut tanpa pergi ke Gunung Rinjani. Pada saat sekarang, taman terbuka untuk umum dan menjadi pusat rekreasi yang selalu ramai oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Didalamnya terdapat mata air yang konon airnya berasal dari Gunung Rinjani dan di percaya bisa menjadikan seseorang menjadi tetap awet muda sehingga disebut air awet muda. Pura ini mengambil nama dari sebuah sungai suci Di India yang memuja Shiwa yaitu  Pura Kalasa.
Selain itu, terdapat objek wisata budaya yang memiliki kekhasan adat tradisional, yaitu tag-tagan (tepi jalan) rumah petak, atau pekarangan mereka ditanam pohon kelapa, tebu dan buah-buahan lain yang biasa dipergunakan untuk Upacara. Pada akhirnya, upacara ini adalah dilarang dalam pekarangan, dan di awal 1867/68, etnis Cina membeli sebagian tagtagan yang digunakan sebagai tempat berjualan. Tagtagan itu awalnya tempat sebuah upacara ritual dan penghijauan kota. Namun saat ini, hampir semua dari tagtagan sepanjang Marga sanga yang diduduki oleh toko-toko dari etnis Cina, sementara terdapat banyak contoh di mana tagtagan bersama Marga (jalan) dan Dasa Marga(jalan 10) sedang dimasukkan ke dalam setiap petak perkarangan rumah.

Amenitas/ Fasilitas Kota Cakranegara

Di sekitar Kota Cakranegara banyak terdapat Bank, penginapan, yang bisa dijadikan pilihan sesuai dengan kebutuhan Anda. Mulai dari hotel berbintang, resort, hotel melati hingga pemondokan. Semua fasilitas yang ada dapat dijangkau dengan jarak relative dekat.
   

Aksesibilitas
PENERBANGAN DEMOSTIK:
Lombok sangat mudah di jangkau dari Denpasar Bali, Jakarta, Surabaya dan Jogjakarta and begitu pula dari pulau pulau kecil disekitarnya seperti Sumbawa, Flores maupun pulau Komodo.
Berbagai macam cara untuk mencapai ke kota cakranegara, dan sekaligus dalam perjalanannya kita bisa melihat pemandangan sekelilingnya yang sangat menarik. Jika ditempuh lewat pelabuhan Lembar, maka kita bisa melihat persawahan yang luas dan perjalanan dari bandara akan melewati kota mataram, dimana pusat pemerintahan/kota madya NTB ada di mataram.
    
International flights:
Anak Perusahaan penerbangan Terkenal Seperti Singapore Air Yaitu Silk Air terbang langsung dari Banadara Changi Singapura ke Mataram Lombok, Bandara Selaparang Mataram juga melayani VISA ON ARRIVAL dan process nya lumayan cepat.
KEDATANGAN DOMESTIC
FLIGHT NO
 FROM
ETA *
DAYS
 AIRCARAFT
MASKAPAI PERNERBANGAN
MZ 6600
DENPASAR
07:30
DAILY
merpati
MERPATI AIRLINES
IT 01
DENPASAR
08:00
DAILY

INDONESIA AIR TRANS
TGN 542
DENPASAR
08:30
DAILY

TRIGANA AIR
MZ 6602
DENPASAR
10:00
DAILY
merpati
MERPATI AIRLINES
TGN 543
DENPASAR
08:40
DAILY

TRIGANA AIR
MZ 831
SURABAYA
11:40
DAILY
merpati
MERPATI AIRLINES
JT 8382
SURABAYA
12:20
DAILY
lionair_kecil2
LION AIR
MZ 830
SURABAYA
12:50
DAILY
merpati
MERPATI AIRLINES
GA 430
JAKARTA
12:10
DAILY
garuda
GARUDA INDONESIA
MZ 6608
DENPASAR
14:10
DAILY
merpati
MERPATI AIRLINES
IT 05
DENPASAR
16:00
DAILY

INDONESIA AIR TRANS
MZ 6620
DENPASAR
16:10
DAILY
merpati
MERPATI AIRLINES
JT 8388
SURABAYA
22:55
DAILY
lionair_kecil2
LION AIR
TGN
DENPASAR
16:30
DAILY

TRIGANA AIR
IT 06
DENPASAR
16:30
DAILY

INDONESIA AIR TRANS
MZ 6608
DENPASAR
17:00
TUE, WED, FRI,
 SAT, SUN
merpati
MERPATI AIRLINES
TGN 541
DENPASAR
17:10
DAILY

TRIGANA AIR
JT 650
JAKARTA
21:55
DAILY
lionair_kecil2
LION AIR
MZ 6620
DENPASAR
18:45
DAILY
merpati
MERPATI AIRLINES
7P - 345
JAKARTA/SUB
19:35
DAILY
batavia
BATAVIA AIR
GA 432
JAKARTA
22:55
DAILY
garuda
GARUDA INDONESIA
DAILY INTERNATIONAL ARRIVAL
MI 122
SINGAPORE
10:20
SATURDAY
silkair
SILK AIR
MI 126
SINGAPORE
18:05
MON, THU
silkair
SILK AIR
DAILY DEPARTURE (DOMESTIC FLIGHTS)
FLIGHT NO
DESTINATION
ETD **
DAYS
AIRCRAFT
AIRLINES
JT 651
JAKARTA
06:00
DAILY
lionair_kecil2
LION AIR
JT 8381
SURABAYA
06:10
DAILY
lionair_kecil2
LION AIR
GA 431
JAKARTA
06:45
DAILY
garuda
GARUDA INDONESIA
7P - 346
JAKARTA
07:00
DAILY
batavia
BATAVIA AIR
MZ 6601
DENPASAR
08:00
DAILY
merpati
MERPATI AIRLINES
TGN 543
DENPASAR
08:40
DAILY

TRIGANA AIR
IT 02
DENPASAR
09:00
DAILY

INDONESIA AIR TRANS
MZ 6603
DENPASAR
10:30
DAILY
merpati
MERPATI AIRLINES
MZ 830
SURABAYA
12:20
MON, TUES, THU, SAT
merpati
MERPATI AIRLINES
JT 8385
SURABAYA
12:50
DAILY
lionair_kecil2
LION AIR
GA 433
JAKARTA
12:45
DAILY
garuda
GARUDA INDONESIA
MZ 6609
DENPASAR
15:10
DAILY
merpati
MERPATI AIRLINES
MZ 6609
DENPASAR
16:45
TUE, SAT, SUN
merpati
MERPATI AIRLINES
IT 06
DENPASAR
16:30
DAILY

INDONESIA AIR TRANS
TGN 541
DENPASAR
17:10
DAILY

TRIGANA AIR
MZ 830
SURABAYA
19:00
WED, FRI, SUN
merpati
MERPATI AIRLINES
MZ 6621
DENPASAR
19:25
DAILY
merpati
MERPATI AIRLINES
DAILY DEPARTURE (INTERNATIONAL FLIGHTS)
MI 121
SINGAPORE
11:10
SATURDAY
silkair
SILK AIR
MI 125
SINGAPORE
16:45
MON, THU
silkair
SILK AIR














Kawasan Cakranegara mudah dicapai diantaranya : Dari Bandara Selaparang menuju ke Cakranegara menempuh jarak 2,5 km (10 menit), Dari Terminal Bus menuju Cakranegara menempuh jarak 1 km (5 menit), Dari Pelabuhan Lembar menempuh Jarak 20 km (40 menit), dan dari Kota Mataram menempuh jarak 2 km (10 menit).

DATA KUNJUNGAN PER TAHUN

No
TAHUN
WIS-NU
WIS-MAN
JUMLAH
1
1998
23.935
154.033
177.968
2
1999
22.269
150.767
173.036
3
2000
24.511
65.615
90.126
4
2001
54.540
40.098
94.638
5
2002
104.898
51.606
156.504
6
2003
72.593
73.410
146.006
7
2004
96.107
104.133
200.240
8
2005
88.199
134.531
222.730
9
2006
87.819
131.461
229.280
10
2007
122.260
131.352
253.612
Data : Kantor dinas DIPARSENIBUD Lombok Barat.
          Dari table di atas Nampak bahwa jumlah kunjungan wisatawan Mancanegara dan Nusantara di Kabupaten Lombok Barat kurun waktu 1998-2007, memiliki tren yang cukup berfluktuasi dimana dalam empat tahun pertama terjadi penurunan yang cukup signifikan, yaitu dari sebesar 177.968 orang pada tahun 1998 turun menjadi 94.638 orang pada tahun 2001, Hal ini disebabkan oleh beberapa factor diantaranya krisis moneter yang melanda Indonesia dan beberapa Negara di Asia pada pertengahan tahun 1997, yang menyebabkan ketidakpastian politik, social dan ekonomi di dalam negeri, kondisi keamanan yang kurang baik sebagai imbas dari ketidakstabilan politik (pergatian kekuasaan).

ANALISA

Analisa yang digunakan dalam rencana pengembangan Kota Cakranegara, Lombok adalah SWOT ANALISIS
1. Analisa SWOT
                        1.1 Strenghts (Kekuatan)
1.1.1 Pengembangan pariwisata sebagai sector strategis dalam     pengembangan  perekonomian, telah diakomodir oleh berbagai tingkatan, baik di tingkat pemerintahan, kabupaten, propinsi, maupun pusat.
1.1.2 Memiliki lokasi yang sangat strategis untuk mencapai Kota Cakranegara baik dari darat, udara, maupun Laut.
1.1.3 Sebagai pusat perbelanjaan untuk wilayah Sekabupaten Lombok Barat.

                        1.2 Weakness (Kelemahan)
1.2.1 Belum adanya kebijakan yang mengatur kegiatan pariwisata, yang  berada di kawasan Cakranegara.
1.2.2 Kurangnya kesadaran wisatawan dan masyarakat dalam menjaga lingkungan hidup.

             1.3 Opportunity (Peluang)
1.3.1 Trend”back to nature
1.3.2 Letak Kota Cakranegara sebagai sentral oleh-oleh khas Lombok.
1.3.3 Penetapan Kota Cakranegara sebagai kawasan unggulan pusat perbelanjaan di tingkat propinsi.

              1.4 Threats (Ancaman)
1.4.1 Tercemarnya Kota Cakranegara yang berakibat pada 
             kegiatan pariwisata.
1.4.2 Tingkat kejahatan semakin tinggi.

2. Hasil Analisa SWOT
   Hasil analisa SWOT dapat menghasilkan strategi
·         Mengembangkan Atraksi-atraksi baru sekitar Kota Cakranegara.
·         Meningkatkan kesadaran masyarakat melalui pendidikan dan penyuluhan tentang lingkungan hidup.
·         Menetapkan kebijakan yang mengatur kegiatan wisatawan di Kota Cakranegara
·         Pengembangan produk-produk baru.
·         Wisata yang back to nature
·         Melibatkan peran serta masyarakat sekitar, dalam menjaga kebersihan Kota Cakranegara

3.      Strategi dan Tujuan
Tujuan sasaran yang ingin dicapai Lombok, khususnya di Kota Cakranegara ditetapkan sebagai berikut:
1.    Terjadinya peningkatan arus kunjunagna wisatawan ke NTB disertai peningkatan rata-rata lama tinggal selama berwisata di NTB. Sehingga pendapatan masyarakat semakin meningkat.
2.    Terlaksananya kegiatan bimbingan, supervise dan apresiasi pengembangan kebudayaan dan pariwisata.
3.    Terwujudnya sumber daya manusia yang professional di bidang budaya dan pariwisata.
4.    Terwujudnya pedoman, norma, criteria, standard dan prosedur untuk mendukung pembangunan kota sebagai penunjang pariwisata.
5.    Terbangunnya komitmen untuk mendukung pembangunan bidang kebudayaan dan pariwisata.
6.    Terlaksananya penataan destinasi-destinasi unggulan dan destinasi-destinasi baru.
7.    Terkelolanya segenap potensi budaya dan pariwisata untuk kemajuan pembangunan daerah.

DAFTAR PUSTAKA

Aylin Orbasli.(2000) Urban Conservation and Heritage Management. First published. London.
Cooper, C & Friends. (2005) Tourism Principles and Practice. Third Edition. Essec: Pearson    
Education Limited.
Nirwandar, Sapta (2008) Pembangunan Sektor Pariwisata di Era Otonomi Daerah. Diakses dari
http://www.wisatamelayu.com, Tanggal 2 Juli 2008, Jam 19.13.
Nuryanti, Wiendu & Hwang, Won Gyu (2001) Private and Public Sector Partnership in Tourism
Development. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Vellas, Francois & Becherel, Lionel (1995) International Tourism An Economic Perpective.
London: Machillen Press LTD.

Data : Renstra dinas DIPARSENIBUD Lombok Barat
(Undergraduate Theses from JIPTUMMPP / 2009-04-18 10:56:20)
http://www.lombokgilis.com/jadwal-penerbangan-lombok.htm